J ika pada umumnya para pelukis menggunakan cat air dan kanvas untuk melukis, hal berbeda dilakukan oleh Komunitas Pelukis Kopi Indonesia (Coffee Painter Indonesia) yang mana memanfaatkan kopi sebagai media lukisnya.
Bahkan, Komunitas Pelukis Kopi Indonesia, sedang menggelar sebuah pameran lukisan yang diselenggarakan sejak 6 hingga 12 November 2019 di Museum Basoeki Abdullah, Jalan Keuangan Raya No. 19, Jakarta Selatan.
Coffee is always a good idea.
Pameran yang bertajuk “Coffee in Hero” ini diselenggarakan atas kerja sama Coffee Painter Indonesia dan Museum Basoeki Abdullah sebagai bentuk apresiasi para pelukis dalam menyambut Hari Pahlawan Nasional yang jatuh pada 10 November nanti.
Salah satu penggagas Coffee Painter Indonesia, Jan Praba, mengungkapkan bahwa semangat para pahlawan dalam berjuang menghapuskan penjajahan di tanah air, menular ke para pelukis untuk membuat karya sebagai bentuk apresiasi mereka.

Karya-karya yang disajikan di Museum Basoeki Abdullah berbentuk karya seni rupa dua dimensi. Total terdapat 40 lukisan yang dipajang di sana dan merupakan hasil karya dari 32 pelukis yang terlibat.
Berbagai tokoh pahlawan seperti Soekarno, Bung Tomo, Fatmawati, R.A. Kartini, Sutan Sjahrir, dan Pattimura ditampilkan menggunakan media kopi di atas kanvas dengan gradasi cokelat.

Salah satu pelukis, Agoes Noor, mengungkapkan pameran yang diadakan oleh Coffee Painter Indonesia ini membuat perayaan Hari Pahlawan terasa lebih berbeda. Lukisan dengan media kopi dianggap mampu memberikan kesan klasik serta vintage.
Meski demikian, Agoes juga menjelaskan bahwa penerapan melukis dengan media kopi tidak bisa digunakan di sembarang kanvas. Pasalnya, hanya kanvas-kanvas tertentu terutama kanvas halus yang bisa digunakan dengan media kopi.