Mengolah Limbah Papan Skateboard Menjadi Aksesoris yang Eksotis

Yehezkiel Tampone

Berbekal kecintaannya terhadap dunia skateboard, pria asal Medan bernama Yehezkiel Tampone mampu mengolah limbah papan skate menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual. Kiel, sapaan akrabnya, berhasil membangun brand dengan nama Woodland Skate yang memproduksi jam tangan, kalung, cincin, hingga pin patch.

Woodland skate diambil dari kata hutan dan papan seluncur yang mengartikan rejeki subur dari hasil hutan.

Kiel berhasil menyulap papan skate yang sudah tidak ia gunakan menjadi aksesoris yang bisa dipasarkan. Bisnis yang ia rintis ini dimulai sejak tahun 2014, saat dirinya memiliki banyak papan skate yang sudah tidak terpakai.

akseseoris dan jam tangan kayu
instagram.com/woodlandskate

 

Dilansir dari IDN Times, Kiel bercerita bahwa latar belakang dirinya membangun Woodlan Skate karena ia merasa di Sumatera Utara belum ada brand yang menjual produk aksesoris berbahan dasar dari papan skateboard.

“Bisnis ini dimulai dari sebuah keinginan untuk menghasikan karya, berbahan baku skate, karena banyak papan skate yang terbuang, serta di wilayah Sumatera Utara belum ada brand aksesoris yang terbuat dari skate bekas seperti di luar negeri. Kalau ada pun harganya mahal dan di tambah harus keluarin uang untuk pengiriman,” cerita Kiel.

aksesoris kayu
instagram.com/woodlandskate

 

Produk-produk dari Woodland Skate yang semula hanya menyasar anak-anak pecinta skate saja, kini mulai meluas setelah dirinya menjual berbagai koleksinya lewat Instagram. Bahkan, Kiel menyebut bahwa produk dari Woodland Skate sudah berhasil dipasarkan ke seluruh Indonesia hingga ke luar negeri.

Dalam memproduksi koleksi-koleksi aksesorisnya, Kiel bercerita bahwa dirinya tak hanya mempertimbangkan dari segi desainnya saja. Ia juga sangat memerhatikan kenyamanan bagi penggunanya. Ia juga menerima jika ada konsumennya yang ingin membeli koleksinya secara custom.

“Keunikan product woodland sudah bisa di rasakan dari ciri khas warna yang sudah alami dari papan skateboardnya, dan yang pasti ramah lingkungan, memberi jalan keluar bagi beberapa orang yang alergi memakai aksesoris terbuat dari metal (besi), dan kayu menjadi pilihan,” tutup Kiel.