Meski sempat menjalani kehidupan sebagai seorang pengamen, pria bernama Andika Ramadhan tak pernah putus asa terhadap keadaan dan sukses mengubah nasibnya. Kini, ia merupakan CEO dari sebuah produk skincare pria berlabel Clorismen.
Clorismen merupakan top 3 pencuci wajah terlaris bulan ini di dua situs belanja online.
Andika sendiri memulai langkahnya di Clorismen dari seorang customer service dan marketing. Tak lama kemudian, ia naik jabatan menjadi Business Development, hingga akhirnya pada tahun 2019 ia diangkat sebagai direktur utama.
Keberadaan Andika sendiri sebagai CEO sukses mengantarkan Clorismen jadi produk skincare pria yang banyak dikenal masyarakat. Tak hanya itu, Clorismen juga mampu bersaing dengan produk-produk skincare wanita di top penjualan secara online.
Dilansir dari Wolipop, Andikan bercerita bahwa kehadiran Clorismen bertujuan untuk memajukan dan menginspirasi anak muda Indonesia dalam merubah diri dan semangat membangun bisnis. Andika juga mengklaim bahwa ribuan resellernya sudah terbilang sukses.
Sebelum menjadi CEO, Andika bercerita ia sempat mengamen dan berjualan roti, peyek, dan kue basah. Meski demikian, ia merupakan sosok yang aktif di sekolahnya hingga sempat menjabat sebagai Ketua OSIS. Andika juga bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi meski terkendala keterbatasan biaya.
“Karena dulu sekolah Master (masjid terminal) itu dikenal sebagai sekolah anak jalanan dan letaknya yang berada di terminal, dulu saya sering diremehkan oleh orang-orang di sekitar saya. Dulu tak ada yang menyangka saya akan bisa kuliah di kampus negeri hingga menjadi CEO Clorismen seperti sekarang,” cerita Andika.
Kesuksesan yang ia raih ini diharapkan bisa jadi inspirasi orang-orang yang tengah mengalami kehidupan sama seperti kehidupan yang ia rasakan dulu. Baginya, penting untuk seseorang tidak mudah menyerah dalam meraih mimpi.
“Kepada anak-anak muda yang bermimpi menjadi pengusaha dan melihat pencapaian brand lokal seperti Clorismen ini, teruslah berjuang untuk mencapai impian Anda. Anda tidak akan percaya bahwa dulu saya pernah menjadi anak jalanan dan selalu memimpikan momen ini,” tutup Andika.
